Cerita 1 : Di Manakah Allah ?
Tatkala Umar Al-khattab berjalan di padang pasir bersama pembantunya, mereka menemukan seorang kanak-kanak lelaki yang sedang mengembala kambing.
"Wahai anak, bolehkah engkau menjual seekor kambing ini kepadaku ?" soal Umar.
"Kambing ini adalah milik tuanku," jelas anak itu.
"Tentu tuanmu tidak tahu jika hanya satu sahaja yang dijual," uji Umar.
"Kalau begitu, di manakah Allah ? " soal anak itu.
Subhanallah, soalan itu membuatkan Umar menangis teresak-esak. Betapa anak kecil itu cukup takut pada pengawasan Allah.
Cerita 2 : Saya Tidak Menemukannya .
Seorang guru memberikan setiap anak muridnya seekor ayam untuk disembelih di tempat yang tidak dilihat orang. Setelah petang, semua pelajarnya berjaya menyembelih ayam masing-masing kecuali seorang anak murid yang paling disayanginya.
"Kenapa engkau belum menyembelih ayammu ?" soal si guru.
"Saya tidak menemukan tempat yang mana tiada sesiapa pun yang melihatku kerana sesungguhnya Allah selalu melihatku," jelas pelajar itu.
Cerita 3 : Inni Akhafullah
Seorang perempuan miskin baru kematian ayah dan ibunya. Kelaparan itu menyebabkan dia mengetuk pintu rumah jirannya yang merupakan lelaki kaya di kawasan itu.
"Berikanlah aku sedikit makanan," rayu perempuan itu.
"Boleh tapi engkau perlu menyerahkan dirimu kepadaku,"tegas lelaki kaya itu.
Perempuan itu kembali ke rumahnya dengan hampa. Hari kedua dia menemukan syarat yang sama. Kelaparan menyebabkan si perempuan itu menerima syarat tersebut pada hari ketiga.
Saat mereka ingin 'bersama', perempuan itu menjerit "inni akhafullah" (sesungguhnya aku takut kepada Allah)
Dia terus berlari kembali ke rumahnya walaupun masih kelaparan.
Pengajaran
Betapa ketiga cerita tadi mengisahkan tentang kekuatan iman watak utamanya yang merasakan kebersamaan dan pengawasan Allah terhadap dirinya. Siapakah yang menanamkan perasaan tersebut ke dalam diri mereka ?
Tentu sekali mereka yang selalu bersama-sama dengan mereka. Jika kita ingin anak-anak kita juga begitu saat diuji dengan cubaan dunia, maka kita yang paling hampir dengan anak-anak perlu untuk menanamkan rasa kebersamaan dan pengawasan Allah pada diri dan keluarga kita.
Saat ujian datang menimpa, imanlah yang menjadi kayu ukurnya. Jadi bertindaklah sekarang untuk memperbanyakkan amal agar dengan berambah amal, maka bertambahlah iman di dada.
No comments:
Post a Comment