Pertama : Panduan Dasar untuk Orang Tua dan Pendidik
Keteladanan yang baik membawa kesan positif dalam jiwa anak. Oleh karena itu,Rasulullah SAW memerintahkan agar oranng tua bersikap jujur dan menjadi teladan kepada anak-anak mereka. Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa berkata kepada anaknya, “Kemarilah!(nanti kuberi)’ kemudian tidak diberi maka ia adalah pembohong (HR.Ahmad dari Abu Hurairah) Orang tua dituntut agar menjalankan segala perintah Allah swt dan Sunah Rasul-Nya, menyangkut perilaku dan perbuatan. Karena anak melihat mereka setiap waktu. Kemampuan untuk meniru sangat besar.
Rasulullah SAW selalu memperhatikan waktu dan tempat untuk menasehati anak-anak, agar hati anak-anak dapat menerima dan terkesan oleh nasehatnya. Sehingga mampu meluruskan perilaku mereka yang menyimpang dan membangun kepribadian yang bersih dan sehat. 3 pilihan waktu yang dianjurkan : Saat berjalan-jalan atau di atas kendaraan Waktu makan Ketika anak sedang sakit
“Bertakwalah kepada Allah dan bersikaplah adillah terhadap anak-anak kalian “ (HR. Muslim) “Orang yang bersikap adil akan (dimuliakan) di sisi Allah di atas mimbar-mimbar yang terbuat dari cahaya, iaitu orang yang adil dalam hukumnya, (adil) terhadap keluarga dan apa saja yang mereka pimpin (HR. Muslim)
“Bantulah anak-anakmu agar berbakti! Barangsiapa yang mahu melakukannya, ia dapat mengeluarkan sikap kedurhakaan dari diri anaknya (HR. Thabrani)
Kedua : Cara Efektif Mengembangkan Pemikiran Anak
- Menceritakan kisah-kisah terutama kisah-kisah yang ada dalam al-Qur’an dan Al-Hadist.
- Berbicara langsung, Rasulullah mengajarkan kepada kita agar berbicara dengan anak secara langsung, lugas dan dengan bahasa yang jelas.
- Berbicara sesuai dengan kemampuan akal anak
- Berdialog dengan tenang
- Metode praktis empiris
- Dengan cara mendidik dan mengasah ketajaman indera anak.
- Kebutuhan anak terhadap figure riil, Yakni Rasulullah SAW
Ketiga : Cara efektif membangun jiwa anak
Dibanding semua mahluk hidup, masa kanak-kanak manusia adalah paling panjang.
Ini semua kehendak Allah, agar cukup waktu mempersiapkan diri menerima taklif (kewajiban memikul syariat)
Seperti ketika mengajarkan solat. Dalam hadist dikatakan : “Perintahkanlah anakmu untuk solat ketika berusia tujuh tahun dan pukullah mereka (jika enggan solat) ketika berumur 10 tahun. Imbalan dan hukuman (Reward and punishment)
dr. Ariani, http://parentingislami.wordpress.com
No comments:
Post a Comment