Kalau dulu kita bebas untuk ke mana saja, tapi kini ada insan yang perlu difikirkan keterbatasannya. Kalau dulu kita tidur seenaknya, kini anda insan yang perlu dipenuhi keperluannya.Kalau dulu kita enak untuk makan segalanya, tapi kini ada insan yang mungkin sakit kerana pemakanan kita. Dan kalau dulu, tiada yang perlu diperhatikan, tapi kini ada insan yang perlu dididik untuk menjadi pewaris tugas nabi, dialah dai kecil yang kita bawa ke halaqah, liqa’, daurah, syura, ziarah dan sebagainya.
"Ketahuilah bahawa harta dan anak - anak kamu itu merupakan ujian dan di sisi Allah terdapat pahala yang besar" (Al-Anfal:28)
"Wahai orang - orang yang beriman, sesungguhnya ada di antara isteri dan anak - anak kamu adalah musuh bagimu, maka berhati - hatilah terhadap mereka! Dan jika kamu memaafkan, berlapang dada, dan mengampuni mereka, maka sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun" (At-Taghabun:28)
Rasulullah saw juga telah memberi solusi kepada kita dalam menghadapi karenah anak. Beliau bersabda,"Fitnah (ujian bagi) seseorang itu terdapat pada isteri, harta, anak, dirinya dan tetangganya. Itu dapat ditanggungulang dengan berpuasa, solat, sedakah, amar ma'ruf dan nahi mungkar." (HR Bukhari & Muslim, dan Tirmizi dari Huzaiah)
Lalu siaplah untuk terus sabar dan selalu bersyukur dalam mentarbiyahnya. Jangan sampai ketidaksabaran kita memusnahkan masa depan mereka.
No comments:
Post a Comment