a. Sebagai sarana untuk meningkatkan takwa kepada Allah SWT
Dengan berpuasa paling tidak seseorang dengan senantiasa ingat kepada penciptanya, sehingga dia dapat menjaga diri dari semua hal yang dilarang oleh Allah SWT, mengendalikan hawa nafsu dan menundukkannya kepada hukum dan peraturan Allah SWT. Allah berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 183 yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
Juga firmannya dalam Surat Al Baqarah ayat 187 yang artinya :
“Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepada manusia supaya mereka bertakwa”
b. Mempunyai dampak positif bagi kesehatan baik rohani maupun jasmani, namun kebanyakan orang tidak mengetahuinya.
Allah SWT berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 184 yang artinya :
“Dan berpuasa itu lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui.”
c. Sebagai sarana untuk mensyukuri nikmat Allah SWT. dan mengagungkan kebesaranNya secara amaliah.
Allah SWT berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 185 yang artinya :
“Supaya kamu membesarkan Allah atas petunjuk-petunjuknya yang telah diberikan kepadamu dan agar kamu bersyukur.”
d. Sarana untuk mencari hidup, kebenaran dan penghambaan yang hakiki
Allah SWT berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 186 yang artinya :
“Hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.
e. Sebagai tempat menuai pahala, kebaikan dan ampunan
Diriwayatkan dari Abi Sa’id Al Khudry Ra. bahwasanya Rasulullah Saw bersabda yang artinya :
“Tidaklah berpuasa seorang hamba selama satu hari fisabilillah melainkan Allah SWT akan menjauhkan diri orang itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun”.(HR. Jama’ah kecuali Abu Daud).
f. Untuk mendapatkan Syafa’at dariNya
Sebab dengan syafa’at Allah tersebut, nanti pada hari kiamat puasa akan menggunakan haknya utnuk menolong orang-orang yang mengerjakannya.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amir Ra. bahwa Rasulullah bersabda yang artinya:
“Puasa dan Al Qur’an itu akan memberi syafa’atbagi seorang hamba di hari kiamat. Berkata puasa : “Ya Tuhan aku menyebabkan dia menahan makan dan syahwatnya di siang hari, maka berilah aku izin untuk memberi syafa’at untuknya dan berkata Al Qur’an : “Aku mencegah dia tidur di malam hari karenanya izinkanlah aku memberi syafa’at untuknya”. Maka Syafa’at keduanya diterima oleh Allah.” (HR. Ahmad dengan sanad yang shahih).
g. Ganjaran puasa yang tidak terbatas
Puasa itu adalah untuk Allah SWt, dan Dia-lah yang memberi ganjarannya. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra. : bahwa Rasulullah Saw. bersabda yang artinya :
“Allah Azza wa Jalla berfirman : “Semua amalan manusia untuk dirinya, kecuali puasa, maka ia adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan memberinya ganjaran. Dan puasa itu merupakan benteng (perisai), maka ketika datang saat berpuasa, janganlah kamu berkata kotor, berteriak-teriak, mencaci maki. Seandainya dicaci oleh seseorang atau diajak berkelahi hendaknya ia menjawab : “Saya ini sedang berpuasa”2x. demi Tuhan yang nyawa Muhammad ada di tanganNya, bau mulut orang yang berpuasa itu akan mendapat dua kegembiraan yang menyenangkan hati. Pada saat berbuka, ia akan bergembira dengan berbuka itu, dan disaat dia bertemu dengan Tuhannya, ia akan bergembira karena puasa itu”. (HR. Ahmad, Muslim, dan Nasa’i).
h. Disiapkan tempat khusus di akhirat
Mengenai hal ini, terdapat beberapa riwayat yang bisa kita pelajari, diantaranya :
1) Diriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad Ra bahwasanya Rasulullah Saw bersabda yang artinya :
“Sesungguhnya surga itu mempunyai sebuah pintu disebut “Rayyan”. Dipanggillah pada hari kiamat : “Hai, mana orang-orang yang berpuasa?” jika telah masuk orang yang terakhir dari mereka, ditutupkan pintu surga itu”. (HR. Bukhari dan Muslim)
2) Diriwayatkan dari Umamah Ra. ia berkataaku datang kepada Rasulullah Saw. dan kataku : “Suruhlah aku untuk melakukan suatu amal yang dapat memasukkan aku ke dalam surga!” maka Rasulullah Saw bersabda yang artinya :
“Hendaklah kamu berpuasa, karena itu tak ada tandingannya. Lalu saya pun mendatangi Nabi Saw. untuk keduanya, maka beliau bersabda : “Hendaklah kamu berpuasa”. (HR. Ahmad, Nasa’I dan Al Hakim, menyatakannya sebagai hadits Shahih).
3) Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra. dia berkata, bahwa Rasulullah Saw bersabda yang artinya :
“Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan keridhoan Allah SWT akan diampuni dosa-dosanya yang telah lewat.” (HR. Ahmad dan Ash Hubus Sunan).
Amalan-amalan yang dianjurkan pada bulan Ramadhan
a. Qiyam Ramadhan (Shalat Tarawih dan Shalat Witir)
b. I’tikaf
c. Memburu Lailatul Qadar
d. Banyak berdo’a
e. Tidak melakukan hal-hal yang bisa mengurangi pahala puasa
f. Bersiwak
g. Giat membaca dan mempelajari Al Qur’an
h. Memperbanyak bersedekah dan beramal kebajikan
Sumber Referensi :
Sa’id Hawwa. 1397 H. Al Islam, Tindak Lanjut Syahadatain. Al Ishlahy Press : Jakarta.
Sasaky, Marsuni & Hasbullah, Marsuni. 1997. Seluk Beluk Ramadhan dan amalan-amalannya sesuai dengan Sunnah Rasul. CV. Sa’adiyah Putra : Jakarta
Dengan berpuasa paling tidak seseorang dengan senantiasa ingat kepada penciptanya, sehingga dia dapat menjaga diri dari semua hal yang dilarang oleh Allah SWT, mengendalikan hawa nafsu dan menundukkannya kepada hukum dan peraturan Allah SWT. Allah berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 183 yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
Juga firmannya dalam Surat Al Baqarah ayat 187 yang artinya :
“Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepada manusia supaya mereka bertakwa”
b. Mempunyai dampak positif bagi kesehatan baik rohani maupun jasmani, namun kebanyakan orang tidak mengetahuinya.
Allah SWT berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 184 yang artinya :
“Dan berpuasa itu lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui.”
c. Sebagai sarana untuk mensyukuri nikmat Allah SWT. dan mengagungkan kebesaranNya secara amaliah.
Allah SWT berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 185 yang artinya :
“Supaya kamu membesarkan Allah atas petunjuk-petunjuknya yang telah diberikan kepadamu dan agar kamu bersyukur.”
d. Sarana untuk mencari hidup, kebenaran dan penghambaan yang hakiki
Allah SWT berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 186 yang artinya :
“Hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.
e. Sebagai tempat menuai pahala, kebaikan dan ampunan
Diriwayatkan dari Abi Sa’id Al Khudry Ra. bahwasanya Rasulullah Saw bersabda yang artinya :
“Tidaklah berpuasa seorang hamba selama satu hari fisabilillah melainkan Allah SWT akan menjauhkan diri orang itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun”.(HR. Jama’ah kecuali Abu Daud).
f. Untuk mendapatkan Syafa’at dariNya
Sebab dengan syafa’at Allah tersebut, nanti pada hari kiamat puasa akan menggunakan haknya utnuk menolong orang-orang yang mengerjakannya.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amir Ra. bahwa Rasulullah bersabda yang artinya:
“Puasa dan Al Qur’an itu akan memberi syafa’atbagi seorang hamba di hari kiamat. Berkata puasa : “Ya Tuhan aku menyebabkan dia menahan makan dan syahwatnya di siang hari, maka berilah aku izin untuk memberi syafa’at untuknya dan berkata Al Qur’an : “Aku mencegah dia tidur di malam hari karenanya izinkanlah aku memberi syafa’at untuknya”. Maka Syafa’at keduanya diterima oleh Allah.” (HR. Ahmad dengan sanad yang shahih).
g. Ganjaran puasa yang tidak terbatas
Puasa itu adalah untuk Allah SWt, dan Dia-lah yang memberi ganjarannya. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra. : bahwa Rasulullah Saw. bersabda yang artinya :
“Allah Azza wa Jalla berfirman : “Semua amalan manusia untuk dirinya, kecuali puasa, maka ia adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan memberinya ganjaran. Dan puasa itu merupakan benteng (perisai), maka ketika datang saat berpuasa, janganlah kamu berkata kotor, berteriak-teriak, mencaci maki. Seandainya dicaci oleh seseorang atau diajak berkelahi hendaknya ia menjawab : “Saya ini sedang berpuasa”2x. demi Tuhan yang nyawa Muhammad ada di tanganNya, bau mulut orang yang berpuasa itu akan mendapat dua kegembiraan yang menyenangkan hati. Pada saat berbuka, ia akan bergembira dengan berbuka itu, dan disaat dia bertemu dengan Tuhannya, ia akan bergembira karena puasa itu”. (HR. Ahmad, Muslim, dan Nasa’i).
h. Disiapkan tempat khusus di akhirat
Mengenai hal ini, terdapat beberapa riwayat yang bisa kita pelajari, diantaranya :
1) Diriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad Ra bahwasanya Rasulullah Saw bersabda yang artinya :
“Sesungguhnya surga itu mempunyai sebuah pintu disebut “Rayyan”. Dipanggillah pada hari kiamat : “Hai, mana orang-orang yang berpuasa?” jika telah masuk orang yang terakhir dari mereka, ditutupkan pintu surga itu”. (HR. Bukhari dan Muslim)
2) Diriwayatkan dari Umamah Ra. ia berkataaku datang kepada Rasulullah Saw. dan kataku : “Suruhlah aku untuk melakukan suatu amal yang dapat memasukkan aku ke dalam surga!” maka Rasulullah Saw bersabda yang artinya :
“Hendaklah kamu berpuasa, karena itu tak ada tandingannya. Lalu saya pun mendatangi Nabi Saw. untuk keduanya, maka beliau bersabda : “Hendaklah kamu berpuasa”. (HR. Ahmad, Nasa’I dan Al Hakim, menyatakannya sebagai hadits Shahih).
3) Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra. dia berkata, bahwa Rasulullah Saw bersabda yang artinya :
“Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan keridhoan Allah SWT akan diampuni dosa-dosanya yang telah lewat.” (HR. Ahmad dan Ash Hubus Sunan).
Amalan-amalan yang dianjurkan pada bulan Ramadhan
a. Qiyam Ramadhan (Shalat Tarawih dan Shalat Witir)
b. I’tikaf
c. Memburu Lailatul Qadar
d. Banyak berdo’a
e. Tidak melakukan hal-hal yang bisa mengurangi pahala puasa
f. Bersiwak
g. Giat membaca dan mempelajari Al Qur’an
h. Memperbanyak bersedekah dan beramal kebajikan
Sumber Referensi :
Sa’id Hawwa. 1397 H. Al Islam, Tindak Lanjut Syahadatain. Al Ishlahy Press : Jakarta.
Sasaky, Marsuni & Hasbullah, Marsuni. 1997. Seluk Beluk Ramadhan dan amalan-amalannya sesuai dengan Sunnah Rasul. CV. Sa’adiyah Putra : Jakarta
No comments:
Post a Comment